Ketika Rumah Buruh Tani di Plalangan Jadi Lebih Layak, TMMD Ke-124 Hadir Membawa Harapan

 


JEMBER,Waskita24.com Di sebuah lorong kecil di Dusun Krajan, Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat, Jember, suara palu dan gergaji saling bersautan dengan kicauan burung di pagi hari itu.

Di pojok halaman yang sempit, tampak seorang pria paruh baya dengan wajah ceria. Ia menyaksikan rumah tuanya yang kini perlahan-lahan dibongkar dan direnovasi.

Namanya Sahri Sugiono, seorang Buruh Tani yang Pendapatannya sangat tidak menentu. Namun, hidup harus tetap diteruskan. Tempat tinggalnya yang terbuat dari gedek dan atapnya yang bocor menjadi satu-satunya tempat berlindung, tempat ia menyimpan malam dan harapan yang tak pernah benar-benar padam.

“Dindingnya dari gedek, banyak lubangnya. Jika hujan, ya, semua bocor,” ucap Sahri pelan, pada Senin (19/5/2025). Matanya berkaca-kaca, bukan karena kesedihan, tetapi karena terkejut melihat rumah reyot yang selama bertahun-tahun ia huni akhirnya mendapatkan perhatian dari tangan-tangan yang peduli.

Rumah Sahri merupakan salah satu dari 30 rumah yang menjadi fokus program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 tahun ini.

Dandim 0824 Jember, Letkol Arm Indra Andriansyah,G.Dip, M.Han yang juga menjabat sebagai Dansatgas TMMD menyatakan, rumah Sahri tergolong Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

“Strukturnya sudah rapuh, dinding dari gedek, lantai tanah, dan penyangganya membahayakan penghuninya,” ungkap Letkol Indra.

Oleh karena itu, rumah Sahri menjadi bagian dari misi TMMD, sebuah inisiatif kolaboratif antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat. Program ini bertujuan untuk membangun infrastruktur dan memperkuat semangat gotong royong di desa-desa.

Saat ini, sejumlah prajurit TNI dari Kodim 0824 Jember bekerja setiap hari untuk merobohkan rumah tua tersebut dan menggantinya dengan dinding yang kuat serta atap baru. Tidak ada upah tambahan bagi mereka. Tidak ada pemberitaan berlebihan. Namun, di mata Sahri, mereka adalah pahlawan.

“Alhamdulillah. Saya bersyukur sudah mendapatkan bantuan. Tidak pernah terbayangkan rumah saya bisa seindah ini,” ungkap Sahri, tersenyum sambil mengelap keringat di pelipisnya.

Di balik seragam loreng dan sepatu bot yang berlumpur, para anggota TMMD bekerja dengan semangat yang tinggi. Mereka memperbaiki harapan yang hampir runtuh bersama rumah tua itu.

Mereka tidak hanya membangun fisik, tetapi juga mengangkat kembali martabat dan rasa percaya diri orang-orang kecil seperti Sahri.

Letkol Arm Indra Andriansyah,G.Dip, M.Han memastikan, semua pengerjaan akan rampung tepat waktu sebelum penutupan TMMD pada 4 Juni. “Kami terus pantau perkembangan proyeknya. Sasaran kami, sebelum penutupan, semuanya sudah selesai, termasuk rumah Pak Sahri,” tegasnya.

Dan pada pagi itu, saat matahari belum terlalu tinggi dan rumah Sahri belum sepenuhnya selesai, satu hal sudah jelas: harapan telah lebih dulu kembali dan menetap di sana.

 

Lebih baru Lebih lama

ads

Magspot Blogger Template

ads

Magspot Blogger Template
Magspot Blogger Template

نموذج الاتصال