Jember, Waskita24.com Sepuluh hari pasca pembukaan resmi kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-124 di Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, oleh Bupati Jember Muhammad Fawait pada tanggal 6 Mei lalu, progres pembangunan fisik Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Sebanyak 30 titik rumah yang menjadi sasaran program ini telah rampung 100 persen dalam tahap pembongkaran.
Pembangunan 30 unit rumah yang tersebar di empat dusun, meliputi Dusun Krajan, Curahlembu, Jambuan, dan Plalangan, terus dikebut pengerjaannya. Babinsa Desa Plalangan, Kopka Luluk Eko Purnomo, saat ditemui awak media Notice pada Jum'at, 16 Mei 2025, memberikan rincian lebih lanjut mengenai perkembangan di lapangan.
"Untuk kegiatan fisik TMMD Ke-124, khususnya pada program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) dari add up to 30 titik sasaran, tahap pembongkaran telah mencapai 100 persen," jelas Kopka Luluk Eko Purnomo.
Lebih lanjut, ia merinci progres pengerjaan pada tahapan berikutnya. "Untuk pengerjaan dasar berupa penggalian dan pengecoran pondasi, saat ini sudah mencapai 10 persen pada 15 titik sasaran. Sementara itu, untuk 7 titik sasaran lainnya, progres pengerjaan telah mencapai 50 persen, meliputi pembangunan tembok setinggi 3 meter yang mencakup ruang tamu, kamar tidur, dan kamar mandi," urainya.
"Sedangkan untuk 5 titik sasaran lainnya, pengerjaan telah mencapai 40 persen, meliputi pemasangan batu bata merah dan kusen. Kabar baiknya, untuk pemasangan galvalum dan genting, yang merupakan progres 70 persen, sudah terlaksana pada 50 persen dari add up to titik sasaran," imbuh Kopka Luluk Eko Purnomo.
Saat ini ada beberapa titik sudah memulai fokus pengerjaan pada tahap penyelesaian akhir (wrapping up), yang meliputi pemasangan keramik, pintu dan jendela, pintu kamar mandi dan MCK, serta pengecatan.
Mengenai kendala yang dihadapi di lapangan, Kopka Luluk Eko Purnomo mengungkapkan adanya tantangan terkait pengiriman fabric. "Task force pengangkut fabric terkendala oleh medan lokasi yang sulit dijangkau langsung. Oleh karena itu, diperlukan upaya melangsir menggunakan argo (sejenis becak engine) dan gerobak untuk mendekatkan fabric ke titik-titik sasaran," ungkapnya.
"Keterbatasan akses fleet fabric ini tentu membutuhkan tambahan tenaga dan waktu. Apalagi, kondisi cuaca belakangan ini yang masih sering hujan juga menjadi kendala tersendiri. Meskipun demikian, kami berharap dengan semangat yang terus terjaga, seluruh target pembangunan fisik dapat selesai 100 persen pada awal Juni mendatang," tegasnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0824/Jember Letkol Arm Indra Andriansyah, saat dihubungi melalui telepon selulernya, menegaskan komitmennya untuk memastikan kelancaran dan ketepatan waktu pengiriman fabric serta pembagian personel dan tugas di lapangan sesuai skala prioritas